Setelah Belajar Saham dari bulan September 2021 dan mulai bingung Beli Saham Apa Ya Sebaiknya ?
Mulai terjawab dengan sasaran yang lebih fokus pada Saham Potensial MultiBagger yang siap di eksekusi, kalau sudah ada Dananya 🙃
Saat ada waktu luang, terus Update melakukan Screening pada beberapa Saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Aplikasi Ajaib.
Sekaligus Membangun Portofolio Learning by Doing, Semoga Akhir Tahun 2022 ini mampu mendapatkan Return di atas 20 ℅ ? 😍
Lanjut....
Ada istilah yang menarik untuk Saya pahami saat mempelajari lebih jauh tentang Saham Potensial MultiBagger yaitu mengenai Value Investing
Namanya juga Belajar Menjadi Manajer Investasi Saham untuk Diri Sendiri dan Anak Anak jadi ya harus selalu Belajar Belajar dan Belajar 🙂
Dan seperti biasa, mulailah Searching, dengan keyword, "Value Investing",
Ternyata banyak sekali yang sudah membahas tentang Value Investing.
Dan sebagai oleh oleh kepada para pembaca, berikut ini Saya Copy Paste dari Wikipedia.
Investasi Berdasarkan Nilai
Investasi Berdasarkan Nilai (Bahasa Inggris: "Value Investing") merupakan paradigma investasi yang berasal dari ide-ide investasi yang Ben Graham dan David Dodd mulai ajarkan di Columbia Business School pada tahun 1928 dan kemudian dikembangkan pada tahun 1934 melalui buku mereka Security Analysis.
Meskipun Investasi Berdasarkan Nilai memiliki berbagai metode, umumnya melibatkan membeli efek yang dinilai murah dengan beberapa bentuk analisis fundamental. Sebagai contoh, efek tersebut mungkin saham di perusahaan publik yang diperdagangkan pada diskon terhadap nilai buku atau nilai buku tangible, memiliki hasil dividen yang tinggi, memiliki pe ratio yang rendah atau rasio harga terhadap nilai buku yang rendah.
Pendukung paling terkenal dari Investasi Berdasarkan Nilai, termasuk komisaris Berkshire Hathaway Warren Buffett, berpendapat bahwa esensi dari Investasi Berdasarkan Nilai adalah membeli saham kurang dari nilai intrinsik mereka.
Diskon harga pasar dari nilai intrinsiknya adalah yang Benjamin Graham sebut sebagai "marjin pengaman". Nilai intrinsik adalah nilai yang lebih rendah dari semua kemungkinan nilai masa depannya. Namun, nilai masa depan dan tingkat diskon yang tepat hanya dapat berupa asumsi. (Graham tidak pernah menganjurkan menggunakan angka-angka asumsi masa depan, hanya berdasarkan masa lalu).
Selama 25 tahun terakhir, Warren Buffett telah mengambil konsep Investasi Berdasarkan Nilai lebih jauh dengan fokus pada "menemukan perusahaan yang luar biasa pada harga yang masuk akal" daripada perusahaan generik dengan harga murah.
Prinsip Value Investing
Prinsip dasar dari value investing adalah menemukan saham super dengan harga yang terdiskon dari harga wajarnya, tetapi diskon ini dikarenakan oleh hal yang tidak berhubungan dengan fundamental ekonomi perusahaan.[1]
Diskon yang terjadi bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti penilaian investor dalam market yang salah, atau pasar bearish yang menyebabkan turunnya harga saham pada bursa. Tetapi diskon ini tidak boleh dikarenakan oleh masalah yang terjadi pada perusahaan, diskon yang terjadi karena masalah fatal dalam perusahaan tidak termasuk dalam kategori value investing.
Demikian tadi Copy Paste nya, Semoga Bermanfaat.
Selain itu, Saya juga sempat membaca beberapa Artikel terkait dengan Value Investing
Ini adalah beberapa judul Artikel yang bisa Anda baca dengan melakukan Klik pada tulisan dibawah ini :
- Apa itu Value Investing
- Value Investing adalah: Pengertian dan Langkah Melakukannya
- Prinsip Value Investing, Ini Saran Lo Kheng Hong
Sekali lagi....
"Kembangkan Potensi Diri, Tumbuhkan Semangat Berbagi, Sesungguhnya Memberi Diri Sendiri"
Semoga Bermanfaat
Sumber Gambar :
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar